Menguasai Dasar Perancangan Arsitektur
Panduan Perancangan Arsitektur
Dasar-dasar perancangan arsitektur berakar pada keseimbangan kreativitas dengan sains dan fungsionalitas. Panduan Perancangan Arsitektur ini ditujukan untuk membantu mahasiswa dalam memahami prinsip-prinsip desain fundamental seperti fungsi, skala, ukuran, bentuk bangunan, hingga tahapan perancangan arsitektur. Anda akan mempelajari cara menguasai dasar-dasar dan mengembangkan keterampilan praktis untuk menciptakan ruang berarsitektur yang kokoh, fungsional, indah, dan berkelanjutan.
Perpaduan Seni dan Sains
Arsitektur bukan hanya tentang membuat sketsa ruang yang indah. Tentu, kreativitas memegang peranan penting, tetapi anda juga memerlukan kerangka berpikir ilmiah dan logis untuk membuat desain tersebut dapat berhasil terbangun dan berfungsi sesuai dengan fasilitas yang diprogramkam saat dilakukan analisa dan program ruang sebelumnya.
Elemen Perancangan Arsitektur
Bentuk dan Fungsi :
Setiap bangunan harus memiliki bentuk (Shape / 2D dan Form / 3D beserta estetikanya) yang melengkapi fungsinya (bagaimana bangunan memenuhi tujuan dan sasarannya). Misalnya, gedung konser perlu fokus pada akustik, sementara perpustakaan memprioritaskan ruang yang tenang dan kondusif untuk belajar.
Proporsi dan Skala :
Elemen ini memastikan bahwa berbagai bagian bangunan saling berhubungan dengan baik, sehingga menciptakan ruang yang seimbang dan harmonis. Misalnya, penerapan proporsi skala manusia pada bangunan tempat tinggal memastikan kenyamanan dan kegunaan, proporsi monumental sangat cocok atrium lobby sebuah hotel bintang 5, dan lain-lain.
Keseimbangan :
Mencapai keseimbangan visual dan struktural, baik secara simetris maupun asimetris, berkontribusi pada estetika dan fungsionalitas. Simetri sering kali berfungsi dengan baik dalam desain formal, sementara asimetri yang disengaja dapat menciptakan daya tarik visual (point of view).
Cahaya dan Ruang :
Penggunaan cahaya yang efektif - baik alami maupun buatan - merupakan salah satu ciri khas desain arsitektur yang baik. Dipadukan dengan penataan ruang, faktor-faktor ini menciptakan kedalaman, kehangatan, dan bahkan mempengaruhi suasana dalam suatu bangunan.
Keterampilan Penting bagi Mahasiswa Perancangan Arsitektur
Membuat Sketsa dan Menggambar
Salah satu keterampilan terpenting bagi arsitek adalah kemampuan membuat sketsa dan menggambar. Gambar awal ini menyampaikan ide anda dan menjadi dasar untuk semua tahap desain lainnya. Untuk itu sangat disarankan untuk menguasai sketsa tangan bebas sebelum mempelajari perangkat lunak desain seperti AutoCAD. Hal ini sangat membantu mempertajam mata anda terhadap detail dan mengembangkan proses perancangan arsitektur yang lancar.
Memahami Tata Letak
Tata letak menunjukkan bagaimana ruang-ruang yang berbeda dalam suatu bangunan berinteraksi. Denah lantai, elevasi, dan gambar penampang adalah alat yang digunakan arsitek untuk memvisualisasikan ruang.
Contoh: Saat mendesain rumah, anda perlu memikirkan bagaimana ruangan saling terhubung dan bagaimana orang-orang akan bergerak melewatinya dan bagaimana seseorang atau sekelompok orang beraktivitas didalamnya.
Pemodelan Dasar
Baik melalui model fisik (maket arsitektur 3D) atau Simulasi Digital Arsitektur, pembuatan model akan membantu anda memvisualisasikan desain dalam bentuk tiga dimensi. Disarankan mempersiapkan diri anda dengan perangkat lunak seperti SketchUp dan Rhino. Alat-alat ini akan dapat memungkinkan anda membuat model terperinci yang dapat dimodifikasi dengan mudah.
Metode Perancangan Arsitektur Terbaik
Memahami PARTI: Sebagai Tulang Punggung Desain Arsitektur
Dalam desain arsitektur, PARTI / parti (berasal dari kata Prancis yang berarti "keputusan" atau "ide") adalah salah satu konsep paling mendasar yang akan anda temui. Konsep ini merujuk pada pemikiran pengorganisasian utama atau skema dasar yang menginformasikan seluruh proses desain. Pada dasarnya, konsep ini adalah ide inti atau prinsip panduan yang membentuk keseluruhan bentuk, struktur, dan alur bangunan. Parti menjadi fondasi yang mendasari setiap keputusan desain lainnya, mulai dari pengaturan spasial hingga pilihan material.
Dalam arsitektur, parti adalah ide utama atau prinsip pengorganisasian di balik desain bangunan. Sering kali disajikan sebagai Diagram Parti, yaitu sketsa sederhana yang mengomunikasikan aspek-aspek penting desain. Istilah "parti" berasal dari frasa bahasa Prancis parti pris, yang berarti "keputusan yang diambil" yang dikembangkan lebih jauh penggunaannya oleh Ecole Des Beaux Artssehingga menjadi metode parti dalam perancangan arsitektur.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang parti dalam desain arsitektur:
Tujuan
Parti merupakan fondasi bagi semua keputusan desain lainnya. Parti menyediakan skema komprehensif yang menghubungkan program, lokasi, pengalaman, bentuk, ruang, dan tektonik suatu bangunan.
Perkembangan
Parti sering dikembangkan dalam tahap Skematik Desain untuk membuat diagram denah, penampang, elevasi, dan lain-lain.
Keunikan
Tiap proyek memiliki bagian yang unik, yang didasarkan pada konteks dan kendala spesifik dari situs, arahan, dan program.
Komunikasi
Diagram yang jelas penting untuk mengomunikasikan ide desain, terutama pada tahap awal proses desain.
Diagram Partisi Berbasis Aliran (flow-based parti diagrams)
Diagram ini bagus untuk menggambarkan pergerakan, konektivitas, dan fungsionalitas. Diagram sirkulasi adalah contoh diagram parti berbasis aliran.
Mengapa Parti Sangat Penting dalam Perancangan Arsitektur
Kejelasan dan Fokus :
Parti yang dirancang dengan baik memberikan kejelasan pada desain, memastikan arsitek mempertahankan visi yang jelas selama proses berlangsung. Parti berfungsi sebagai titik jangkar untuk semua elemen desain, memungkinkan terciptanya struktur yang kohesif dan selaras dengan maksud awal.
Alat Organisasi :
Parti bukan sekadar ide konseptual; tetapi juga alat praktis untuk mengatur ruang. Parti menentukan bagaimana ruang-ruang yang berbeda dalam sebuah bangunan akan saling berhubungan, yang memandu segala hal mulai dari tata letak ruangan hingga aliran sirkulasi.
Identitas Visual :
Parti sering kali membentuk bahasa visual bangunan. Baik berupa serangkaian garis, bentuk, atau diagram, parti membantu menyampaikan narasi visual, menjadikan desain unik sekaligus mudah dikenali.
Konsistensi Desain :
Dengan mendasarkan desain pada bagian yang kuat, seorang arsitek memastikan bahwa setiap keputusan - baik yang terkait dengan material, tata letak, atau bentuk - konsisten dengan konsep keseluruhan. Hal ini mencegah desain terasa terputus-putus atau tidak koheren.
Contoh Parti dalam Aksi
Fallingwater karya Frank Lloyd Wright : Bagian dari hunian terkenal ini didasarkan pada gagasan untuk memadukan bangunan dengan lanskap di sekitarnya, terutama air terjun di bawahnya. Konsep ini memengaruhi setiap aspek desain, mulai dari teras kantilever hingga penggunaan material batu alam.
Cara Mengembangkan Parti Yang Kuat
Mulailah dengan Konsep yang Jelas :
Pikirkan tujuan keseluruhan proyek anda. Apakah untuk menyatu dengan lanskap, seperti Fallingwater, atau untuk menciptakan estetika futuristik, seperti desain Hadid? Tentukan ide utama anda dan biarkan ide tersebut memandu seluruh desain anda.
Sketsa dan Diagram :
Mulailah dengan membuat sketsa atau diagram sederhana yang mewakili konsep desain awal anda. Draf kasar ini akan berkembang menjadi ide yang lebih konkret saat Anda menyempurnakannya.
Tetap pada Ide Inti :
Selama proses desain, tinjau kembali bagian anda untuk memastikan bahwa setiap pilihan desain tetap selaras dengan konsep utama. Ini akan membantu menjaga integritas dan konsistensi desain.
Sederhanakan Bila Diperlukan :
Jika desain anda menjadi terlalu rumit, kembalilah ke dasar-dasar parti anda dan tanyakan pada diri anda sendiri apakah setiap elemen diperlukan. Parti yang kuat biasanya sederhana namun kuat.
Poin Penting Dari Parti
Sekali lagi bahwa PARTI adalah titik awal untuk setiap desain arsitektur dan berfungsi sebagai tulang punggung seluruh proyek. Sebagai mahasiswa arsitektur, menguasai konsep parti sangat penting untuk mengembangkan desain arsitektur yang jelas, terorganisasi, dan menarik. Ingat, semakin kuat parti anda, maka semakin kuat dan kohesif desain akhir anda nantinya.
Baik dalam studi maupun karier profesional anda nanti, mengembangkan bagian kemampuan membuat PARTI yang solid akan menjadi landasan bagi perancangan arsitektur yang sukses dan inovatif. Itulah yang akan membedakan proyek yang anda hasilkan nanti masuk ke dalam kategori bagus atau yang hebat - memiliki metode dasar perancangan arsitektur yaitu Parti [par-TEE] yang kuat.
Proses Perancangan Arsitektur: Pendekatan Langkah demi Langkah
Metode Perancangan Arsitektur di dunia hampir semuanya menggunakan alur perancangan arsitektur BASIC (Brief - Analysis - Synthesis - Informing - Communication) (Ave Harysakti, 2015)
BRIEF (Pendahuluan, Penelitian dan Inspirasi):
Atau sering disebut dengan TOR (Term of Reference), dimulai dengan definisi proyek dan kefungsiannya, tinjauan pustaka, studi preseden, syarat dan standar, sampai dengan meneliti lokasi dan lingkungan sekitar proyek anda secara menyeluruh.
ANALYSIS (Analisa Tapak dan Program Ruang):
Mulailah membuat Analisa Tapak yang minimal memiliki beberapa lapis (layer) analisis seperti:
Analisis Lokasi & Data Lingkungan, Analisis Aksesibilitas & Sirkulasi, Analisis Topografi, Analisis Vegetasi, Analisis Kondisi Iklim, Analisis Utilitas, Analisis View/Pandangan, dan Analisis Kebisingan.
Dari hasil Analisa Tapak akan menghasilkan Rekapitulasi Analisa Tapak (Tanggapan Terhadap Analisa Tapak) guna menghasilkan Zoning Mikro dan Makro yang kemudian dikembangkan untuk menghasilkan BLOK PLAN (plotting posisi bangunan terhadap kondisi tapak yang telah dianalisis hingga pengaturan seluruh elemen lansekap).
Selanjutnya membuat Pemrograman Arsitektural (Analisa Ruang dan Program Ruang), yaitu proses penelitian dan pengambilan keputusan yang menyatukan daftar keinginan dan kebutuhan bangunan, yang pada akhirnya mengidentifikasi ruang lingkup pekerjaan yang akan dirancang. Jumlah ruang yang dibutuhkan dan hubungan yang dibutuhkan di antara ruang-ruang tersebut merupakan dua faktor utama dalam menentukan ukuran dan konfigurasi tata letak ruang dalam bangunan.
Dari hasil Pemrograman Arsitektural akan menghasilkan PRA-DENAH yang nantinya beserta BLOK PLAN akan menjadi informasi paling penting dalam membuat tahapan perancangan arsitektur selanjutnya.
SYNTHESIS (Skematik Desain - Brainstorming dan Sketsa Diagram Parti):
Pada tahap ini anda akan menentukan gagasan dan ide desain (baca: Membuat Parti) yang akan dimasukkan dan diterapkan dalam KONSEP DESAIN sehingga hasil perancangan arsitektur nantinya akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya.
Skematik Desain Dalam Arsitektur minimal membuat:
Skematik Desain Tapak (penjelasan detailnya ada di Desain Skema Tapak) menghasilkan DESAIN TAPAK dan
Skematik Desain Bangunan (Skematik Ruang, Skematik Bentuk, Skematik Struktur, Skematik Kulit / Selubung Bangunan, Skematik Detail Arsitektural & Ornamen) menghasilkan DESAIN BANGUNAN
Hasil dari Skematik Desain berupa gambar-gambar desain dari berbagai kebutuhan rancangan arsitektural yang ukuran metriknya sudah nampak namum belum ditentukan secara pasti.
INFORMING (Pengembangan Desain - Pembuatan Dokumen Perancangan)
Dokumen Pengembangan Desain biasanya mencakup serangkaian gambar arsitektur standar: denah tapak, denah lantai, potongan, elevasi, dan detail arsitektural (detampot).
Semua hasil dari proses Skematik Desain diputuskan ukuran metriknya hingga pada jenis penggunaan materialnya secara spesifik.
COMMUNICATION (PAPAR - Presentasi Dokumen Perancangan)
Konsep Desain yang berhasil dibuat secara lengkap mulai dari Site Plan, Layout Plan, Denah, Tampak, Potongan, dan Detail-Detail Arsitektural disusun sedemikian rupa agar jelas disampaikan pada klien pada saat Finalisasi Desain.
TAHAP CONSTRUCTION DRAWING
Konsep Desain yang berhasil disetujui klien saat Finalisasi Desain maka dapat dibuatkan gambar konstruksinya agar karya desain arsitektur tersebut dapat dibangun pada tapak / lokasi yang sudah direncanakan.
Alat Bantu Perancangan Arsitektur
Menguasai perangkat lunak seperti AutoCAD, Revit, dan SketchUp akan membuat alur kerja anda lebih efisien. Alat-alat ini memungkinkan desain yang tepat dan dapat diskalakan yang dapat dengan mudah dibagikan dengan klien dan kontraktor.
Pembuatan Model / Maket 3 Dimensi
Membangun model fisik secara skalatis memungkinkan anda melihat dan merasakan desain anda dalam bentuk yang nyata. Mulailah dengan bahan dasar seperti busa atau kardus, dan seiring kemajuan anda, bereksperimenlah dengan pencetakan 3D.
Perkuat Perancangan Arsitektur Dengan Pemikiran
Desain Yang Terlalu Rumit
Tetaplah sederhana, desain yang terlalu rumit mungkin terlihat keren, tetapi dapat menjadi mimpi buruk dalam hal fungsionalitas atau konstruksi.
Mengabaikan Konteks Tapak
Suatu desain harus sesuai dengan lingkungannya, selalu pertimbangkan iklim, geografi, dan bangunan di sekitarnya.
Contoh: Bangunan di daerah beriklim panas sebaiknya mempertimbangkan naungan dan ventilasi alami, sedangkan bangunan di daerah dingin sebaiknya fokus pada isolasi dan desain yang kompak.
Mengabaikan Pengalaman Pengguna
Desain anda harus mengutamakan pengalaman orang-orang yang akan menggunakan ruang tersebut. Desain yang mengesankan secara estetika tidak ada artinya jika tidak praktis atau nyaman bagi pengguna.
Kiat Sukses di Sekolah Arsitektur
Latihan Membuat Sketsa dan Menggambar :
Utamakan terlebih dahulu mampu membuat sketsa tangan tradisional. Setelah mahir baru mulai menggunakan desain berbantuan komputer (CAD) karena mengasah kemampuan anda untuk mengomunikasikan ide secara visual sangatlah penting dalam mengerjakan proyek arsitektur dengan klien anda. Sebagai seorang mahasiswa, maka mulailah dengan menggambar dengan tangan dan tingkatkan kemampuan anda untuk menguasai perangkat lunak desain.
Bekerja Sesuai Standar Tata Letak Dasar :
Memahami bagaimana ruang yang berbeda saling terhubung dan mengalir sangatlah penting. Anda harus mampu membuat denah lantai, elevasi, dan gambar penampang yang efektif yang menunjukkan fungsionalitas desain Anda. Membaca buku-buku seperti yang berjudul Data Arsitektur, Standar Grafis Arsitektur, Jenis dan Tipe Bangunan, dan lain-lain akan sangat membantu.
Fokus Pada Skala :
Anda perlu memahami hubungan antara ukuran di dunia nyata dan gambar anda. Mempelajari cara membuat skala dengan benar akan memastikan bahwa desain anda realistis dan dapat dilaksanakan dalam konstruksi.
Dapatkan Praktik Langsung :
Bila memungkinkan, pergilah ke lokasi konstruksi atau ikut serta dalam pembuatan model. Pengalaman di dunia nyata akan meningkatkan pemahaman anda tentang material dan teknik konstruksi.
Kesimpulan Dasar Perancangan Arsitektur
Sebagai seorang arsitek profesional dan dosen arsitektur, saya selalu memberi tahu para mahasiswa saya bahwa menguasai dasar-dasar ini sangat penting bagi keberhasilan mereka. Baik itu mengembangkan kepekaan terhadap proporsi, memahami pentingnya fungsionalitas, atau sekadar meningkatkan keterampilan menggambar, dasar-dasar ini membentuk pondasi karier arsitektur anda di masa depan.
Posting Komentar